Memang bisa dikatakan, perkembangan industri musik di Indonesia ini musiman. Mungkin sekarang ini lagi berkembang musik boyband dan girlband sekarang ini , dan musik ska'pun kembali tenggelam. Dan akhirnya sekarang ini banyak band SKA lebih memilih jalur Independen atau INDIE, padahal kualitasnya juga lebih bagus. Ya karna sekarang banyak boyband dan teman-temannya aja yang bikin masyarakat Indonesia semakin bodoh. Masyarakat Indonesia tidak melihat lagu dari segi kualitas, tetapi dari segi muka atau ganteng tidaknya. HELLO !!! DON'T JUDGE THE BAND BY THE FACE !!!


Hah sudahlah, coba kita liat kembali perkembangan band-band ska di Indonesia. Band yang pertama kali menghentakkan Insonesia dengan Irama SKA adalah Tipe-X. Dan saat itu hampir seluruh remaja menggunakan style Ska yaitu celana pendek,baju pantai dan dandanan necis ,tetapi berubah dengan sekarang baju kotak kotak, sepatu fantofel, clana pensil, topi copet, nah itulah anak ska jaman sekarang
Ska dianggap merupakan sebuah simbol pemberontakan dari kelas sosial tertentu jadi tersamarkan. Bahkan Ska menjadi luapan bangsa yang terjajah.Ska pun menjadi musik industrian yang menjanjikan , ia lebih awet sebagai musik indie daripada label. jenis musik ini penikmatnya adalah dari kalangan muda yang senang berpesta.

contoh penghargaan band - band SKA Indonesia

Monkey Boots

Terpilih tampil di The London Intl Ska Festival 2012 Band Competition, event tahunan festival musik ska dunia. Sekarang, band ska asal Jakarta ini sudah berhasil masuk 20 besar dari 153 peserta terdaftar di seluruh dunia.

Mereka satu-satunya wakil Asia! Sementara pesaing mereka adalah Bigger Thomas, Green Room Rockers, Maddie Ruthless, See Spot, The Forthrights (Amerika Serikat), Jamaica69 (Meksiko), The Kinky Coo Coo’s, The Oldians, Akatz (Spanyol), Los Furios (Kanada), The Simmertones, The Riffs, Jeramiah Ferrari, Offbeat Offence, The Downsetters (England), Bombskare (Skotlandia), Babylove and the Van Dangos (Denmark), The Liptones (Swedia) dan Captain Accident (Wales).

    Monkey Boots terbentuk tahun 2004 dan saat ini terdiri dari Denny-vokal, Akbar-gitar, Adam-gitar, Indra-bas, Ewok-drum, Aldo-saxophone, Edwin-trumpet dan Acho-trombone. Berdelapan, mereka mengusung tradisional ska, balik ke root-nya, ke gelombang early ska. Lagu mereka yang sekarang beredar adalah Tunggulah Tunggu dengan unsur musik keroncong di dalamnya.

“Karena kami dari Indonesia, dan kebetulan yang paling gampang di-mix adalah keroncong, jadi itulah yang kami pilih. Lagu paling mellow kami tuh… yang lain cenderung pumping, ceria, girangnya dapet, tapi sound-nya memang klasik,” kata Denny.

“Kami ini teman nongkrong, bukan dalam satu komunitas, childhood. Yang paling klasik pendirinya Andaru sama Adam. Anak-anak tinggal deket sama kantor Keren Beken, loh. Di Johar dan Rawasari sini,” kata Andaru. Wah, ini namanya neighborhood smiley.

Band yang dulunya dikasih nama Sepatu Monyet ini kompak bermain di luar mainstream industri musik kita saat ini. Mereka bilang, ska nggak mengenal musim, berjalan stabil, nggak perlu naik turun tapi akan ada terus dan tetap berjalan.


Shaggy Dog


solo tur Heru ke Prancis dan Belgia
13 Juli 2011
Sekedar kilas balik, Tahun 2004 & 2006,Shaggydog tur di Eropa, dan 2009 di Australia. Tahun 2009 juga Dubyouth tur ke Berlin dan Paris. Ya, mungkin ini sudah menjadi berita yang cukup biasa. Tetapi kali ini, sang frontman dari kedua kelompok musik tersebut yang akan pergi tur ke luar negeri, ke Perancis dan Belgia tepatnya.